Metode GPS dan TRIANGULASI (Tambahan)


TAMBAHAN : METODE GPS
·         GPS atau Global Positioning System merupakan salah satu perangkat elektronik yang digunakan untuk menentukan posisis suatu objek. Dalam pelaksanaan survey GPS strategi pengamatan akan sangat berperan dalam pencapaian kualitas yang baik dari posisi titik-titik GPS. Sistem GPS, yang nama aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengendali, dan penerima/pengguna.













1.  Segmen satelit ini bertugas :
·         Untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengendali.
·         Menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic di satelit)
·         Memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke perangkat penerima (receiver) dari pengguna.
2. Segmen pengendali bertugas
·         Mengendalikan satelit dari bumi baik untuk mengecek kesehatan satelit.
·         Penentuan dan prediksi orbit dan waktu.
·         Sinkronisasi waktu antar satelit.
·         Mengirimkan data ke satelit.
3. segmen penerima bertugas :
·         Menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan posisi (posisi tiga dimensi yaitu koordinat di bumi dan ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna.

·         METODE ABSOLUT

                Metode ini juga dikenal dengan point positioning atau menentukan posisi berdasarkan satu pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukkan bagi keperluan navigasi. Karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai berikut:
1. Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi).
2. Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak beberapa satelit sekaligus.
3. Hanya memerlukan satu receiver GPS.
4. Titik yang ditentukan posisinya bisa diam atau bergerak.
5. Ketelitaian posisi berkisar antara 5 sampai 10 meter.

·         METODE RELATIF
Metode ini sering disebut differential positioning yakni menentukan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah diketahui koordinatnya, pengukuran dilakukan secara bersamaan pada dua titik dalam selang waktu tertentu. Selanjutnya dari data hasil pengamatan diproses/dihitung akan didapat perbedaan koordinat kartesian 3 dimensi atau disebut juga dengan baseline antar titik yang diukur. Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari 1 meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survei geodetik atau pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi. Karakteristik umum dari metode penentuan posisi ini adalah sebagai berikut:
1. Memerlukan minimal 2 receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
2. Posisi titik ditentukan relatif terhadap titik yang diketahui.
3. Konsep dasar adaah differencing process dapat mengeliminasi atau mereduksi pengaruh dari beberapa     kesalahan dan bias.
4. Bisa menggunakan data pseudorange atua fase.
5. Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat milimeter hingga desimeter.
6. Aplikasi utama digunakan untuk survey geologi, pengukuran batas, geodesi dan navigasi berketelitian tinggi.

·         MANFAAT DARI GPS
1.       Militer
Untuk mengetahui posisi pasukan berada.
2.       Navigasi Jalan
Dengan menggunakan GPS, para pengguna jalan, khususnya pengguna yang tidak    mengetahui jalur atau arahan melalui jalan mana saja untuk bisa sampai pada tujuan tertentu.
3.       Sistem Informasi Geografis
Digunakan dalam pembuatan peta seperti mengukur jarak perbatasan dan referensi pengukuran.
4.       Pemantau Gempa
Untuk Memantau pergerakan tanah sehingga dapat memperkirakan terjadinya gempa.
               



TAMBAHAN : METODE TRILATERASI

·         Definisi dari Metode Trilaterasi itu sendiri yaitu salah satu cara penentuan posisi dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan sehingga membentuk rangkaian segitiga atau jaring segitiga yang pada setiap segitiga dilakukan hanya pengukuran jarak.
·         Teori Dasar :

·         Diketahui sudut jurusan αA1 beserta jarak antar sudut. Dicari koordinat titik 1 (x1,y1) dan titik 2 (x2,y2).
·         Langkah-langkah pengerjaan :
1.       Menghitung sudut dengan rumus cosinus
 











2.       Jika jumlah sudut-sudut tersebut tidak sama dengan 180o maka masing-masing sudut diberi koreksi W, dimana W = (b1+b2+b3) – 180o.

3.       Apabila ada koreksi, maka setiap sudut dikurangi koreksi.1.      



4.       Hitung sudut jurusan
 




5.       Hitung koordinat


6.       Pembuktian koordinat A atau Kontrol Hitungan


 



                                                    


TAMBAHAN : METODE TRIANGULASI

·         Metode Triangulasi  adalah   proses   mencari   koordinat   dari   sebuah   titik   dengan   cara menghitung panjang sisi segitiga yang berhadapan dengan titik tersebut, dan ukuran kedua sudut antara garis tersebut ke titik yang dicari sudah diketahui. proses ini bisa dijalankan  dengan  syarat  kita  sudah  mengetahui  dengan  pasti  berapa  besar  kedua sudut   yang   terbentuk   antara   garis   acuan   dengan   titik   yang   ingin   kita   cari koordinatnya.
·         Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga
·         Pengadaan kerangka dasar horizontal di Indonesia dimulai di pulau Jawa oleh Belanda pada tahun 1862. Titik-titik kerangka dasar horizontal buatan Belanda ini dikenal sebagai titik triangulasi, karena pengukurannya menggunakan cara triangulasi. Pengadaan titik triangulasi oleh Belanda ini sampai tahun 1936, telah mencakup pulau Jawa dengan datum Gunung Genuk, pantai Barat Sumatera dengan datum Padang, Sumatera Selatan dengan datum Gunung Dempo
·         Pantai Timur Sumatera dengan datum Serati, kepulauan Sunda Kecil, Bali dan Lombok dengan datum Gunung Genuk, pulau Bangka dengan datum Gunung Limpuh, Sulawesi dengan datum Moncong Lowe, kepulauan Riau dan Lingga dengan datum Gunung Limpuh dan Kalimantan Tenggara dengan datum Gunung Segara
 







Dari data kedua ini dapat ditentukan dua kemungkinan posisi X (titik merah), yaitu dikedua titik perpotongan kedua lingkaran. Kemudian titik C diketahui berada pada jarak c cm dari posisi X. Dengan data terakhir ini bisa dengan tepat dipastikan letak X.
·         Cara kerja GPS yaitu  satelit mengelilingi bumi dua kali sehari dalam orbit yang amat presisi sambal memancarkan sinyal ke bumi. GPS receiver menerima informasi ini menggunakan metode Triangulasi untuk menghitung secara pasti di mana lokasi receiver. Receiver harus mengunci paling tidak 3 satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur) dan lintasan pergerakan. Dengan 4 atau lebih satelit yang dapat di acess, receiver dapat menentukan posisi 3 dimensi. Sekali posisi dari pengguna dapat ditentukan, receiver GPS dapat juga menentukan informasi lain seperti kecepatan, lintasan yang telah dilewati, jarak perjalanan yang sudah ditempuh, jarak ke tempat tujuan, waktu sunrise dan sunset dan lain sebagainya. Metoda triangulasi inilah yang digunakan satelit GPS untuk menentukan titik lokasi receiver Untuk mendukung perhitungan triangulasi, receiver harus mengetahui dua hal; Lokasi dari paling tidak 3 satelit yang dapat Diakses. Jarak antara pengguna dengan satelit-satelit tersebut.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Polygon

Pemetaan Dalam PWK Permukiman Kumuh.